UNKLAB di Panggung Internasional

Universitas Klabat kembali mendapat pengakuan internasional dengan menjadi salah satu panelis pada acara Road to Ocean 20: Workshop on Partnership towards Effective Management to Conserve and Sustainably Use the Oceans, Seas and Marine Resources, yang dilaksanakan oleh The Coordinating Ministry of Martitime and Investment Affairs of Indonesia bekerjasama dengan kantor PBB di Indonesia, Senin, 26 September 2022, Jakarta.

Pada kesempatan itu Bp. Indrajit Taliwongso, MBA, salah satu dosen UNKLAB Business School (UBS) dan koordinator program Pengembangan Desa Wisata, coastal villages, dipercayakan untuk mempresentasikan implementasi dan hasil dari program ILO, Blue Ocean Economy: Human Capital Development, yang telah dilangsungkan sejak tahun 2021 di desa-desa pesisir pantai, wilayah Likupang, kabupaten Minahasa Utara, provinsi Sulawesi Utara.

Sebagaimana diketahui, wilayah Likupang telah dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus atau salah satu prioritas destinasi pariwisatu oleh pemerintah Indonesia. Melihat hal ini, maka sangat disayangkan apabila masyarakat lokal di wilayah Likupang tidak siap memanfaatkan peluang tersebut.

Oleh karena itu, dalam pemaparan yang diberi judul The Almost “Left Out”, Bp. Indrajit menjelaskan betapa penting program pelatihan yang dirancang oleh ILO agar dapat membekali masyarakat dengan pengetahuan untuk mengembangkan dan menyiapkan desa-desa mereka menjadi desa-desa wisata yang akan dikunjungi oleh wisatawan dalam maupun mancanegara.

Menurut Bp. Indrajit, berdasarkan hasil penilitian yang dilakukan terhadap sitausi dan kondisi di desa-desa tersebut, didapati setidaknya ada tujuh poin penting yang menjadi fokus utama pengembangan program Skill for Prosperity: Improving Skills Policy and Practice in the Maritime Sector.

Adapun ke tujuh poin yang dimaksud adalah Financial Management Skills, Market Access, Financila Risk Tolerance, Financila Access, Business Idea, Entrepreneurial Mindset dan Financial Usability. Lanjut dijelaskan, program-program pelatihan yang dirancang oleh ILO sangat sederhana namun memiliki aplikasi yang luas, sehingga para peserta program pelatihan dibuat betah mengikuti kegiatan demi kegiatan hingga selesai.

Mary Kent selaku Chief Technical Advisor, Skills for Prosperity Program ILO Indonesia and Timor-Leste, dihadapapan peserta workshop memberikan apresiasi yang tinggi kepada UNKLAB atas komitmen serta dedikasinya dalam menjalankan program-program pelatihan di wilayah Likupang.

Lanjut Mary menjelaskan harapan ILO ke depan yaitu, agar “paket” pelatihan yang telah dikembangkan oleh ILO dan UNKLAB boleh diadopsi atau menjadi pilot project untuk diterapkan di desa-desa pesisir pantai di seluruh Indonesia.

Selanjutnya Bp. Indrajit menjelaskan bahwa salah satu tantangan dikemudian hari adalah keterbatasan sumber dana untuk menjalakan program-progam pelatihan sebagaimana yang dimaksud. Oleh karena itu UNKLAB akan senantiasa mendampingi dan menyediakan jalur-jalur komunikasi antara masyarakat dengan institusi-instusi keuangan, pariwisata, perhotelan, dan lain-lain.

“Kami menyadari bahwa akan ada keterbatasan dana dari ILO, namun untuk menanggapi hal itu, salah satu upaya UNKLAB adalah dengan menyediakan berbagai pelatihan dan pendampingan serta jalur komunikasi dengan para pelaku bisnis…. kami bersyukur saat ini cukup banyak institusi keuangan, perhotelan, dan pariwisata di Sulawesi Utara dimana pemilik atau pimpinan perusahan tersebut merupakan alumni UNKLAB.” terang Bp. Indrajit.

Sebagaimana tema workshop Road to Ocean 20, diharapkan akan ada pihak lokal maupun internasional dari berbagai latar belakang usaha akan tertarik untuk terlibat dan mndukung program-program pelatihan yang dikembangkan oleh ILO dan UNKLAB, demi memajukan perekonomian masyarakat di pesisir pantai Indonesia.