UBS Faculty Day 2023: MORPH

Sengatan matahari di Kawasan Pohon Kasih Mega Masa Manado Kamis pagi (2/11) itu sangat terasa membakar kulit. Apalagi lokasinya memang di tepi pantai. Hari yang baik untuk sebuah acara spektakuler outdoor. Ada sedikit awan kelabu yang menggantung di ujung garis pantai. Cukup membuat cemas jika nanti berubah jadi hujan. Panitia acara di lain pihak, wara wiri urusin semua persiapan sebelum para mahasiswa berdatangan. Maklum, hari itu merupakan puncak dari rangkaian acara UBS Faculty Day 2023.

Sudah dua hari FEB UNKLAB menggelar acara. Bedanya adalah lokasi. Dua hari pertama berlangsung di kampus Universitas Klabat Airmadidi. Di sana, berbagai kompetisi digelar. Pesertanya adalah anak-anak SMA elite dari beberapa wilayah. Sebut saja Sebut saja SMA Kristen Eben Haezar Manado, UNKLAB Adventist Laboratory Schools, SMA Negeri 1 Manado, SMA Advent Tompaso, Sekolah Lentera Harapan, SMA Negeri 1 Airmadidi, serta Manado Independent School. Semua nama sekolah-sekolah itu tidak asing lagi di telinga. Wong sekolah elite.

Ada dua tenda. Ukurannya juga lumayan besar. Di tengah jadi tenda utama. Isinya undangan VIP. Di left flank jadi tenda tempat para mahasiswa. Semua penuh. Banyak juga yang terpaksa harus beratapkan langit. Sangat antusias.

Tema acara ini terbilang unik. MORPH. Lewat keterangan tertulis panitia, tema ini mengarah ke bagaimana transformasi itu menyasar setiap mahasiswa. Generation Z. Itu call sign nya mereka.

“Konsep transformasi dan perubahan ini menyiratkan gagasan tentang sesuatu yang mengalami proses perubahan. Seperti artinya, diharapkan agar kami dapat menekankan pengalaman transformatif yang telah membentuk kami hingga saat ini. Selain itu diharapkan kami mampu untuk mengeksplorasi bagaimana metodologi pendidikan dan pembelajaran terus berkembang sehingga dapat menyoroti bagaimana bisnis beradaptasi dan bertransformasi sebagai respons terhadap dinamika pasar, preferensi konsumen, dan kemajuan teknologi,” demikian keterangan dari Panitia.

Dalam renungan singkat di awal acara, Frisky Kasingku SE, MSc, dengan tegas mengatakan perubahan harus dimulai dari diri sendiri. Menurutnya, jangan pernah berharap untuk melakukan perubahan di luar, jika diri sendiri belum berubah. Sebuah pesan sederhana namun sangat dalam dan tegas.

Di balik kemegahan acara yang digarap, pesan transformasi kuat membahana. Bukan hanya bagi mahasiswa tapi juga dari semua pihak termasuk kampus sebagai penyelenggara pendidikan. Universitas Klabat diyakini secara konsisten menjalani peran sebagai kampus perubahan bagi para mahasiswa. Apalagi tantangan menghadapi Generasi Z, angkatan yang sangat dipengaruhi oleh teknologi.

Dalam memainkan peranannya, UNKLAB selalu berjalan berdampingan dengan ilmu dan teknologi. Menjadi kampus yang memastikan semua demand mahasiswa dipenuhi, terkait dengan bergesernya dunia ke era Revolusi Industri 4.0.

“Untuk Gen Z yang terbuka kepada perubahan, dibutuhkan sebuah lembaga pendidikan yang berfokus bukan hanya memberikan pengetahuan yang berguna untuk profesi mereka, tetapi juga lingkungan pergaulan sosial yang kondusif, lingkungan yang dapat membantu perkembangan fisik yang sehat, serta terutama lingkungan spiritual untuk mempersiapkan mereka boleh menjadi berkat bagi banyak orang,” demikian Dekan FEB UNKLAB, DR. Elvis Sumanti MFM menegaskan.

Hal senada juga disampaikan oleh Kaprodi Management FEB Universitas Klabat, Tony Soewignyo Msc, PhD. Ia juga turut menyoroti pentingnya nilai spiritualitas bersanding sepadan dengan kemajuan teknologi.

“Generasi boleh berganti apapun namanya yang saat ini perguruan tinggi ditempati oleh mahasiswa generasi Z yang menuntut beragam perubahan seperti integrasi teknologi dalam proses pembelajaran interaktif. Saat ini kebutuhan terbesar dunia bukanlah manusia berteknologi, yang dapat menaklukan dan menguasai dunia ini, namun manusia yang tidak dapat diperjual belikan, yang tidak takut menyebut dosa sebagai dosa, yang hatinya setia kepada tugas, berdiri untuk kebenaran, inilah matakuliah berkelanjutan yang perlu disiapkan oleh perguruan tinggi masa depan,” tegasnya.

” Harapannya FEB UNKLAB melalui sistem kurikulumnya dapat merubah pola pikir yang memberikan dampak perubahan yang baik bagi masa depan mereka secara individu maupun institusi dimana mereka terlibat. Makanya salah satu kegiatan adalah business competition yang melibatkan siswa sma yang berasal dari 8 sekolah yang tersebar di Provinsi Sulut. Event ini menghabiskan tiga hari. Hari pertama bootcamp tentang building business model dan business game competition. Pada business game, siswa diuji kemampuan negosiasi dan perencanaan usaha,” kali ini salah satu doseb favorit di FEB, Abraham Lelengboto, SE, MM menguraikan.

Gegap gempitanya FEB Faculty Day berlangsung hingga malam harinya. Banyak program acara menarik yang dipentaskan. Kreativitas membuncah ke tingkatan tertinggi. Beragam aksi menghiasi menit demi menit yang berlalu. Kerja keras panitia serta seluruh pihak yang terlibat dalam malam spektakuler itu terbayar lunas.

Awan kelabu di ujung garis pantai akhirnya menjadi hujan. Sangat deras. Kekuatan alam tidak ada yang sanggup menandingi. Salah satu tenda sempat terbang dihempas kencangnya angin. Tapi itu tidak seberapa. Badai pasti berlalu. Begitupun siang itu. Langit tidak lagi malu membuka pintu bagi matahari. Terik tidak dipedulikan lagi. Hujan beringsut pergi. Pesona hari itu akhirnya kembali lagi. Ketika para talenta muda unjuk gigi, itu bukan hanya sekedar aksi.

Najwa Shihab berkata,” Belajar tentu keharusan yang tak boleh diabaikan, namun merugilah jika belajar disempitkan semata perkuliahan.”

Dia benar, apa yang terjadi di kawasan Pohon Kasih hari itu, memang di luar jam perkuliahan. Namun tak bisa disangkal, hari itu juga sarat pelajaran. Tentang bagaimana melakukan perubahan. Sebagai jalan menuju masa depan. Universitas Klabat jalankan peran, siapkan generasi hari depan yang bisa lakukan perubahan.

Stormy lunch? Lupakan aja….