Fakultas Ilmu Filsafat Universitas Klabat, khususnya kelas Agama Hindu, Budha, dan Konfusius (kode mata kuliah FILM231), melaksanakan kegiatan Studi Tur pada Minggu, 26 Oktober 2025. Kunjungan ini dilakukan ke Klenteng Kong Zi Miao Manado, tempat ibadah umat Khonghucu yang berlokasi di Jalan D.I. Panjaitan No. 62, Calaca, Kota Manado. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh dosen bidang studi, Pdt. James Watopa, MAEd, dan diikuti oleh 21 mahasiswa. Rombongan tiba pada pukul 09.00 pagi dan disambut hangat oleh Ketua Klenteng, Bapak Riano Baggy, bersama badan pengurus Klenteng Kong Zi Miao. Suasana menjadi semakin akrab ketika diketahui bahwa beberapa pengurus Klenteng merupakan alumni Universitas Klabat.
Ibadah dimulai tepat pukul 10.00 pagi dan dipimpin oleh Bapak Sofyan Jimmy Yosadi, SH, yang juga membawakan renungan rohani. Beliau dikenal sebagai Wakil Ketua Forum Antar Umat Beragama Peduli Keluarga Sejahtera dan Kependudukan (FAPSEDU) Sulawesi Utara, serta dosen lintas agama yang kerap menjadi narasumber di berbagai universitas di Sulawesi Utara.
Adapun dalam pembawaan genta rohani dan diskusi dalam penyampain ajaran-ajaran konfusiou dapat diringkaskan sebagai berikut:
Ringkasan Ajaran dan Keimanan dalam Agama Khonghucu
- Penghormatan kepada orang tua sebagai dasar moral tertinggi.
Dalam pandangan Khonghucu, dosa terbesar adalah tidak menghormati orang tua. Sikap hormat dan bakti kepada orang tua merupakan dasar untuk dapat menghormati Tuhan, sebab penghormatan kepada Tuhan dimulai dari ketaatan dan kasih kepada orang tua. - Orientasi ibadah yang berpusat pada kebajikan dan kesucian hidup.
Ibadah dalam keimanan Khonghucu berlandaskan delapan prinsip dasar, dilaksanakan dengan penuh iman, hati yang tulus, serta penampilan sederhana dan bersih. Doa dan ibadah bukan ditujukan kepada patung, melainkan kepada roh (spirit) dan Tian, yaitu Tuhan Yang Mahatinggi. - Konsep teologis tentang Tian dan kehidupan setelah mati.
Umat Khonghucu meyakini keberadaan dua alam: alam dunia tempat manusia hidup, dan alam roh tempat arwah bersemayam setelah kematian. Mereka tidak mengenal konsep surga dan neraka, melainkan menekankan keseimbangan dan kedamaian jiwa setelah kematian. - Ajaran moral dan sosial yang menekankan kebajikan serta keadilan.
Ajaran Khonghucu menekankan pembentukan akhlak, etika sosial, dan harmoni dalam hubungan manusia dengan Tuhan serta sesama. Dalam bidang kehidupan seperti perdagangan, umat diajarkan untuk berlaku adil, jujur, dan penuh tanggung jawab.
Sosok Nabi Kong Zi dipandang bukan sebagai penyelamat, melainkan sebagai teladan kebajikan yang mengajarkan pentingnya kebijaksanaan dan moralitas dalam kehidupan sehari-hari. Keselamatan diperoleh bukan melalui sosok penyelamat, melainkan melalui praktik kebajikan dan penghayatan ajaran moral yang diajarkan beliau.
Usai sesi tanya jawab, rombongan diajak oleh Bapak Sofyan Jimmy untuk mengunjungi Tokong Ban Hin Kiong, salah satu Klenteng tertua di Manado yang berdiri sejak tahun 1789. Tempat bersejarah ini menjadi saksi perjalanan panjang perkembangan keagamaan dan kebudayaan Tionghoa di Sulawesi Utara. Kegiatan Studi Tur ini diakhiri dengan sesi foto bersama, menandai berakhirnya pengalaman berharga yang tidak hanya memperkaya wawasan akademik, tetapi juga menumbuhkan sikap saling menghargai antar umat beragama