Sejak Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Klabat (FEB UNKLAB) ditunjuk oleh International Labor Organisation (ILO), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai salah satu perguruan tinggi di Sulawesi Utara (SULUT) di tahun 2020 lalu untuk menjalankan program-program pengembangan Ekonomi Biru atau Blue Economy di wilayah Minahasa Utara, maka sudah terlihat dampak yang cukup signifikan dengan terjadi transformasi dalam semua aspek kehidupan masyarakat.
Adapun desa-desa di pesisr laut atau Coastal Area yang menjadi sasaran program pelatihan ILO adalah desa Budo, Tiwoho, Pulisan dan Marisow.
Indikator – indikator yang menunjuk kepada transformasi sebagaimana yang dimaksud di atas, diperoleh dari sebuah penelitian yang dijalankan pada awal tahun 2023 sampai dengan bulan Februari 2023, oleh ILO dan FEB UNKLAB yang dituangkan dalam sebuah laporan dengan judul A Qualitative Study of the Impact of Local Economic Development Training at Coastal Villages of North Minahasa.
Menurut Bp. Indrajit, MBA, selaku dosen FEB UNKLAB dan salah satu tim Peneliti bersama ILO, mengatakan jika 64 sampai dengan 75 persen dari penduduk yang mengikuti program-program pelatihan dari ILO, mengalami peningkatan pendapatan bulanan. Bahkan di desa Budo, menunjukkan kalau seluruh peserta atau penduduk yang mengikuti pelatihan tersebut mengalami peningkatan pendapatan bulanan.
Adapun beberapa kontribusi utama yang ditemukan dalam peningkatan tersebut antara lain, 3 dari 4 desa yang disebut di atas sudah tergabung dalam Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), hampir 30 persen sudah membuka rekening di bank, serta 81 persen pemilik usaha sudah menggunakan sosial media sebagai platform untuk pengembangan usaha mereka.
Lebih jauh dalam penelitian tersebut ditemukan dampak transforamsi yang lebih luas yang dirasakan pada tingkat individu, keluarga dan masyarakat, antara lain, peracaya diri, wawasan yang leibh luas, membangun jaringan bisnis, berfikir secara strategis, pengembangan pasar, quality control, dan kebanggaan akan desa atau tempat tinggal mereka.
Namun ditemukan juga banyak tantangan yang harus dihadapi jika ingin capaian-capain ini berkelanjutan, seperti keterbatasan peralatan dan alat-alat pendukung, modal usaha, penguasaan bahasa Inggris, akses ke pasar dan homestay marketing, serta berbagai aturan dan aspek hukum.
Hasil penelitian tersebut dipaparkan oleh tim ILO dan FEB UNKLAB dalam sebuah Lokakarya yang diselenggarakan oleh ILO degnan tema Pendekatan Inovatif bagi Pengembangan Wisata Pesisr Berkelanjutan di Sulawesi Utara, di Hotel Sintesa Peninsula, Manado, 22 Februari 2023.
Pada lokakarya tersebut, turut hadir Ibu Valerie Juliand, selaku Kepala Perwakilan PBB untuk Indonesia. Dalam pemaparannya yang dibawakan secara daring, beliau menyampaikan capaian desa Budo yang menerima penghargaan sebagai Desa Wisata Indonesia pada tahun 2022 lalu sekaligus menjuarai dalam kategori kreativitas digital, serta masuk dalam artikel utama di PBB. ”Ini adalah langkah maju dan juga sebagai hasil dan dampak dari proyek yang berjalan selama ini.”ungkap Ibu Valrie (dikutip dari manadones.com, gracewakary)
Kegiatan lokakarya ini dihadiri pula oleh Ibu Michiko Miyamoto, selaku the Director of the ILO for Indoensia and Timor Leste, Amalia Adininggar Widyasanti, PhD, selaku Deputi Bidang Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Tim Politeknik Negeri Manado, Ibu Clair Greenaway, dan Ibu Sarah Gunning, perwakilan dari Gloucestershire University, Inggris, perwakilan dari Association of The Tours And Travel Agencies (ASITA), dan perwakilan empat desa serta para pengamat pariwsiata SULUT.
Sementara mewakili UNKLAB, Dr. Elvis R. Sumanti, MFM, selaku Dekan FEB UNKLAB, Bp. Abraham Lelengboto, MBA dan Rinny Rantung, MBA, selaku dosen FEB UNKLAB yang bekerjasama dengan tim Peneliti ILO.