Dr. Novie P. Sibilang, SE, Ak, MSC, Tentang Kampus Transformatif

Satu-satunya hal yang akan tetap konsisten terjadi adalah perubahan. Suka atau tidak suka, semua harus berdamai dengan proses itu. Jika tidak, perubahan akan menjadi mesin penggilas yang tidak mengenal belas kasihan. Ketika disrupsi teknologi memaksa dunia masuk ke era digitalisasi, tidak ada yang bisa menolak. Konvensional akan ditinggal, karena ilmu dan teknologi menjadi kiblat. Demikian juga di sektor pendidikan. Mendidik Generasi Z yang terlahir dengan gawai, jago argumentasi dan memiliki metode belajar yang berbeda, bukanlah hal mudah. Tentu mereka tidak bisa disalahkan. Sebaliknya, kampuslah yang harus berubah.

Universitas Klabat (UNKLAB), sejak jauh-jauh hari sudah melek tentang disrupsi. Tak heran jika institusi ini menjadi padepokan untuk hadirkan transformasi holistik untuk mahasiswa Generasi Z dengan keragaman dan keunikan karakter mereka.  

Kepala Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNKLAB, DR. Novie P. Sibilang, SE, Ak, MSC membagikan tips bagaimana menjadi sebuah perguruan tinggi yang memiliki visi untuk membidani lahirnya proses transformasi bagi para mahasiswa.

  1. Fleksibilitas Kurikulum: Perguruan tinggi harus memiliki kurikulum yang fleksibel dan beragam, memungkinkan mahasiswa untuk memilih mata kuliah dan jalur studi yang sesuai dengan minat dan tujuan mereka.

  • Pendekatan Pembelajaran Aktif: Menggunakan pendekatan pembelajaran yang aktif, seperti diskusi kelompok, proyek kolaboratif, dan pembelajaran berbasis masalah, dapat membantu mahasiswa Generasi Z terlibat secara lebih mendalam dalam materi pelajaran.

  • Dukungan Kesejahteraan Mental: Memberikan layanan dukungan kesejahteraan mental yang mudah diakses, seperti konseling dan layanan psikologis, sangat penting untuk membantu mahasiswa mengatasi stres dan tekanan yang mungkin mereka alami.

  • Peluang Praktik dan Magang: Menyediakan peluang praktik dan magang yang relevan dengan bidang studi mahasiswa dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan praktis dan mendapatkan pengalaman dunia nyata.

  • Kebijakan Inklusif: Memiliki kebijakan yang inklusif dan mendukung keragaman dan keunikan karakter mahasiswa, termasuk berbagai latar belakang budaya, gender, dan identitas, adalah langkah penting untuk menciptakan lingkungan yang ramah dan mendukung.

  • Pengembangan Soft Skill: Fokus pada pengembangan keterampilan lunak seperti kepemimpinan, komunikasi, dan pemecahan masalah, yang penting bagi mahasiswa untuk berhasil dalam dunia kerja yang berubah-ubah.

  • Penggunaan Teknologi Pendidikan: Memanfaatkan teknologi pendidikan modern, seperti platform pembelajaran online dan sumber daya digital, untuk mendukung pembelajaran yang berbasis teknologi dan aksesibilitas informasi.

  • Partisipasi Mahasiswa dalam Pengambilan Keputusan: Melibatkan mahasiswa dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan program pendidikan dan kebijakan perguruan tinggi dapat memberikan mereka rasa kepemilikan dan keterlibatan yang lebih besar.

  • Pembinaan Karier: Menyediakan layanan pembinaan karier yang komprehensif dan dukungan untuk membantu mahasiswa mengidentifikasi dan mencapai tujuan karier mereka.

Perguruan tinggi yang dapat mengintegrasikan faktor-faktor ini dalam pendekatan mereka akan lebih mungkin berhasil menghadirkan transformasi holistik bagi mahasiswa Generasi Z dengan keunikan karakter mereka.