
Digitalisasi menjadi buah bibir di segala sektor industry, imbas dari bergesernya dunia secara global ke pusaran Revolusi Industri 4.0 dimana semua unsur konvensional kini bermetamorfosis ke unsur digitalisasi yang mampu diolah dan dianalisa. Demikian juga yang terjadi di sektor investasi, termasuk di dalamnya entitas pasar modal yang kini terpapar teknologi. Dari lima instrument pasar modal, salah satu yang paling menarik minat investor adalah saham (stock market).
Terkait dengan hal tersebut, sosialisasi tentang pasar modal kini gencar dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia dengan berbagai kegiatan yang bahkan, mulai menyasar calon-calon investor masa depan di level pelajar sekolah menengah. Ditengarai, edukasi sedini mungkin akan menjadi stimulant awal guna membangkitkan keinginan generasi millennial ini menjajal instrument pasar modal di kemudian hari.
Salah satu tindakan konkrit BEI adalah menjalin kerja sama dengan salah satu universitas swasta terbaik di Indonesia, Universitas Klabat Manado. Tidak secara kebetulan juga, dalam rangkaian Faculty Day UNKLAB Business School yang digelar sejak Selasa(31/10) hingga Kamis (2/11), kegiatan edukasi pasar modal juga ikut menjadi salah satu agenda yang dilangsungkan.
Dalam pernyataan tertulis, Rifal Richard Pangemanan, SE., MM., saat ini menjabat sebagai Koordinator KSPM dan GI FEB UNKLAB menguraikan manfaat kerja sama antara BEI dengan institusi UNKLAB.
“Tujuan dari pembentukan Galeri Investasi FEB UNKLAB yang merupakan kerjasama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Klabat, Bursa Efek Indonesia dan MNC Sekuritas ialah untuk meningkatkan literasi investasi bagi mahasiswa FEB secara khusus dan juga stakeholders UNKLAB secara lebih luas, termasuk juga masyarakat. Kegiatan-kegiatan untuk mendukung literasi ini mencakup penyediaan referensi berupa buku-buku investasi yang bisa diakses siapa saja yang berkunjung ke galeri investasi, kegiatan Sekolah Pasar Modal secara berkala, seminar dan konsultasi dari trainer bursa efek dan perusahaan sekuritas, pendampingan pembukaan akun simulasi maupun real lewat Motion Trade MNC Sekuritas & IDX Mobile, lomba cerdas cermat pasar modal, dan masih banyak lagi ruang literasi yang masih akan di-explore,” tegasnya.
Adapun dalam rangkaian kegiatan FEB Faculty Day, cerdas cermat pasar modal menjadi salah satu program menarik karena menguji secara langsung seberapa dalam pengetahuan tentang stock market para siswa.
Para peserta yang mengambil bagian dalam acara ini antara lain SMA Kristen Eben Haezar, SMA Don Bosco Manado, SMA Negeri 1 Manado, UNKLAB Laboratory School Airmadidi, SMA Negeri 1 Airmadidi, SMA Dian Harapan, SMA Advent Tompaso, Manado Independent School, serta SMA Lentera Harapan.
Setelah melalui babak penyisihan ketat, akhirnya tiga sekolah yaitu SMA Eben Haezar, SMA Negeri1 Manado dan Sekolah Dian Harapan berhasil menempatkan diri mereka di partai puncak.
Sementara itu dihubungi di sela-sela acara, Mario Iroth selau perwakilan Bursa Efek Indonesia mengatakan betapa pentingnya literasi pasar modal di usia sekolah melalui kegiatan-kegiatan seperti ini.
“Dari sisi pendekatan inklusi, segmen market untuk anak-anak generasi SMA masih sangat kecil karena peraturan dan syarat utama untuk mulai trading itu harus punya KTP dan rekening bank. Tapi di sisi lain, untuk peningkatan literasi, benefitnya sangat besar. Soalnya di awal tahun 2008 hingga 2014, Bursa Efek Indonesia (BEI) itu punya yang namanya olimpiade pasar modal. Ini murni diinisiasi oleh BEI khusus menyasar segmentasi pelajar SMA. Lalu tahun 2021 BEI melihat seiring dengan perkembangan jaman dan kondisi waktu itu, ternyata para pelajar sudah secara positif terpapar dengan media sosial dan engage dengan ragam aplikasi. Berangkat dari fenomena ini, BEI melihat ada peluang untuk membuka kerja sama dengan pihak sekolah, bukan untuk iklusi tapi peningkatan literasi. Nanti ke depannya, ketika pelajar ini beranjak jadi mahasiswa dan sudah memiliki KTP ditambah dengan ketertarikan mereka di dunia pasar modal serta pemahaman sejak usia dini, mereka akan menjadi investor potensial masa depan,” ujarnya.
Hal senada juga digaungkan oleh Yansen Sumual dari pihak MNC Securitas Manado.
“Edukasi yang kami lakukan ke anak-anak SMA merupakan hasil dari kerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan tujuan sosialisasi tentang pasar modal. Awalnya kami kami hanya menyasar kalangan mahasiswa. Namun melihat segmentasi pelajar yang merupakan cikal bakal nanti menjadi mahasiswa, kami merasa perlu untuk melakukan kegiatan semacam ini. Namun demikian setelah sosialisasi tentu tidak ada keharusan atau kewajiban untuk anak-anak ini membuka account untuk kemudian mulai melakukan transaksi. Paling penting adalah mereka tahu dulu apa itu pasar moda, saham atau juga obligasi. Lalu bagaimana membuka wawasan mereka tentang jenis investasi yang bisa dipertimbangkan,” urai Yansen.
Di akhir acara yang diwarnai kejar-kejaran angka ketat, akhirnya SMA Eben Haezar Manado berhasil memenangkan hadiah utama yang disediakan setelah berhasil meraih skor tertinggi, disusul Sekolah Dian Harapan di urutan kedua dan SMA Negeri 1 Manado di posisi juru kunci.