Pematang Siantar, Sumatera Utara – Sebuah babak baru dalam pengembangan pendidikan tinggi filsafat teologi, khususnya dalam perspektif Advent, ditorehkan pada Jumat, 21 November 2025. Dua institusi pendidikan milik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK), Fakultas Filsafat Universitas Klabat Airmadidi, Minahasa Utara, dan Fakultas Filsafat Universitas Advent Surya Nusantara (UASN) Pematang Siantar, Sumatera Utara, secara resmi menyatukan visi melalui penandatanganan perjanjian kerjasama yang berlangsung di Kampus UASN.
Dokumen bersejarah itu ditandatangani oleh Dekan Fakultas Filsafat UNKLAB, Pdt. Budi Harwanto, PhD, dan Dekan Fakultas Filsafat UASN, Pdt. Dr. Donald L. Muntu. Momen penting ini disaksikan oleh dua figur pimpinan pendidikan GMAHK tingkat dunia dan regional di tengah-tengah kunjungan Akridetasi dari Badan Akreditasi AAA (The Accrediting Association of Seventh-day Adventist Schools, Colleges, and Universities), yaitu Pdt. Richard A. Sabuin, PhD, selaku Wakil Direktur Pendidikan GMAHK Sedunia, dan Dr. Mary Jane Zabat, Direktur Pendidikan GMAHK Divisi Asia Pasifik Selatan, serta Dr. Rexon Nainggolan selaku Rektor Universitas Advent Surya Nusantara. Kehadiran mereka memberikan bobot strategis sekaligus menunjukkan dukungan penuh dari jajaran tertinggi gereja terhadap inisiatif kolaboratif ini.
Kerjasama yang dijalin secara komprehensif ini mencakup tiga pilar utama: pengajaran, penelitian, dan publikasi. Tujuannya mulia dan visioner: meningkatkan efektivitas dan kualitas dalam mencapai visi dan misi pendidikan dari kedua fakultas, yang pada akhirnya bermuara pada pembentukan sumber daya manusia yang unggul, berkarakter, berlandaskan nilai-nilai Kristiani, yang menyiapkan pelayan-pelayan Tuhan yang memiliki karakter seperti Kristus.
Sinergi untuk Memperkaya Khazanah Keilmuan dan Dedikasi Pelayanan
Dalam sambutannya, Pdt. Dr. Donald L. Muntu menekankan bahwa kerjasama ini bukan sekadar formalitas administratif, melainkan sebuah ikatan sinergis untuk saling menguatkan. “Kita hidup di era di mana kolaborasi adalah kunci kemajuan. Fakultas Filsafat UASN dan UNKLAB, meskipun dipisahkan oleh geografi, memiliki jantung yang sama: mengintegrasikan iman dan akal budi dalam proses pencarian kebenaran. Melalui kerjasama ini, kita akan memperluas wawasan mahasiswa dan dosen, menciptakan ruang diskusi yang lebih dinamis, dan bersama-sama menjawab tantangan pemikiran kontemporer dari sudut pandang Advent,” ujarnya penuh semangat.
Senada dengan itu, Pdt. Budi Harwanto, PhD, menyatakan bahwa kolaborasi lintas-pulau ini merupakan jawaban konkret atas tantangan globalisasi pendidikan. “Dunia akademik filsafat teologi menuntut kita untuk tidak berpuas diri. Dengan menggabungkan kekuatan dan keunikan masing-masing kampus, kita dapat menciptakan ekosistem belajar yang lebih kaya. Misalnya, mahasiswa UNKLAB yang memiliki minat pada konteks budaya Sumatera dapat memperoleh perspektif baru dari UASN, dan sebaliknya, dapat dicapai dengan pertukaran dosen mengajar mata kuliah terkait. Ini adalah langkah strategis untuk membangun ‘Adventist Ministry and Philosophy’ yang kokoh di Indonesia,” paparnya.
Kerjasama antara Fakultas Filsafat UNKLAB dan UASN ini bukan hanya tentang berbagi sumber daya, tetapi lebih dari itu, adalah tentang membangun sebuah komunitas pembelajar yang tangguh dan inovatif. Di tengah arus deras pemikiran modern dan postmodern, kehadiran pusat studi filsafat teologi yang kokoh dalam iman dan unggul dalam ilmu pengetahuan menjadi sangat krusial. Kolaborasi strategis ini diharapkan tidak hanya akan mencetak sarjana filsafat yang kompeten, tetapi juga pemberi pengaruh positif yang membawa terang dan nilai-nilai kebenaran dalam masyarakat. Sebuah ikatan yang menjanjikan hari esok yang lebih cerah bagi pendidikan tinggi filsafat di Indonesia, khususnya dalam lingkup Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.
Baca Berita Sebelumnya :